Keselamatan kerja adalah prioritas utama di setiap tempat, baik di kantor, pabrik, mall, maupun rumah. Salah satu elemen paling penting dalam sistem proteksi kebakaran adalah APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Namun, hanya memiliki APAR saja tidak cukup. Pemeriksaan APAR secara berkala wajib dilakukan agar alat selalu dalam kondisi prima saat keadaan darurat terjadi. Artikel ini akan membahas secara lengkap:
- Mengapa pemeriksaan APAR sangat penting
- Kapan waktu pemeriksaan APAR yang tepat
- Apa saja yang dicek dalam pemeriksaan APAR
- 8 langkah pemeriksaan APAR sesuai standar
- Dasar hukum & regulasi pemeriksaan APAR di Indonesia
Mengapa Pemeriksaan APAR Berkala Itu Penting?
Bayangkan jika terjadi kebakaran, tetapi APAR ternyata kosong, tekanan rendah, atau nozzle tersumbat. Situasi ini sangat berbahaya.
Dengan pemeriksaan rutin:
- Potensi masalah bisa diketahui lebih awal.
- Perawatan atau penggantian bisa segera dilakukan.
- APAR selalu dalam kondisi siap pakai sesuai standar K3.
Kapan Pemeriksaan APAR Harus Dilakukan?
Ada beberapa tingkatan frekuensi pemeriksaan APAR:
1. Pemeriksaan Visual (Harian/Mingguan)
- Pastikan APAR mudah dijangkau, segel utuh, indikator tekanan normal, dan kondisi tabung baik.
- Cek selang, nozzle, handle, serta label penggunaan.
2. Pemeriksaan Berkala (Bulanan/Triwulanan)
- Cek tekanan, berat, kondisi tabung, hingga potensi kebocoran.
- Umumnya dilakukan setiap 1–3 bulan sekali.
3. Pemeriksaan Tahunan (1 Tahun)
- Dilakukan teknisi berkompeten.
- Meliputi pengujian fungsi, pemeriksaan internal tabung, hingga penggantian media jika perlu.
4. Pemeriksaan Jangka Panjang (5 Tahun)
- Uji hidrostatik tabung APAR untuk memastikan kekuatan tabung bertekanan tinggi.
👉 Jadi, menjawab pertanyaan “Pemeriksaan APAR berapa kali dalam setahun?”, jawabannya tergantung jenis pemeriksaan: visual bisa setiap minggu, bulanan/triwulanan, tahunan, hingga 5 tahunan.
Apa Saja yang Dicek dalam Pemeriksaan APAR?
Beberapa item pemeriksaan APAR yang penting:
- Kondisi tabung (tidak berkarat/penyok).
- Tekanan harus berada di zona hijau.
- Segel & pin pengaman masih utuh.
- Selang dan nozzle tidak retak/tersumbat.
- Handle berfungsi normal.
- Label jelas terbaca.
- Berat APAR sesuai standar.
- Kartu/stiker pemeriksaan terisi lengkap.
8 Langkah Pemeriksaan APAR yang Benar
Berikut adalah checklist pemeriksaan APAR yang wajib dilakukan:
- Pastikan APAR berada di lokasi yang ditentukan & mudah dijangkau.
- Periksa kondisi fisik tabung (karat, goresan, penyok).
- Lihat indikator tekanan (jarum harus di zona hijau).
- Pastikan segel & pin pengaman masih utuh.
- Cek selang & nozzle, tidak retak atau tersumbat.
- Periksa handle & tuas agar tidak macet.
- Pastikan label & instruksi penggunaan terbaca.
- Lihat kartu/stiker pemeriksaan untuk mencatat jadwal terbaru.
Gunakan form checklist pemeriksaan APAR untuk mempermudah pendataan.
Dasar Hukum & Regulasi Pemeriksaan APAR
Di Indonesia, pemeriksaan APAR diatur dalam:
- Permenakertrans No. 04/MEN/1980 tentang pemasangan & pemeliharaan APAR.
- SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk kualitas & pemeliharaan tabung APAR.
Regulasi ini bertujuan memastikan setiap APAR memenuhi standar keselamatan dan siap digunakan saat keadaan darurat.
Istilah Penting dalam Pemeriksaan APAR
- Inspeksi APAR: Pemeriksaan visual rutin.
- SOP Pemeriksaan APAR: Prosedur detail pengecekan.
- JSA Pemeriksaan APAR: Analisis risiko & langkah aman pemeriksaan.
- Tabel Pemeriksaan APAR: Format pencatatan hasil pemeriksaan.
- Pengecekan Jangka Panjang: Termasuk uji hidrostatik tiap 5 tahun.
Kesimpulan
Pemeriksaan APAR bukan sekadar formalitas, tapi investasi keselamatan. Dengan memahami cara pemeriksaan APAR yang benar, kapan dilakukan, dan apa saja item yang harus diperiksa, kita bisa memastikan alat ini selalu siap siaga menghadapi kebakaran.
Lakukan pemeriksaan secara konsisten dan catat hasilnya pada kartu atau form checklist. Ingat, APAR yang terawat dengan baik adalah garda terdepan dalam melindungi jiwa dan aset dari bahaya kebakaran.
Jathika Berlian 