Mengapa Perlu Standar dalam Sistem Hydrant?
Sistem hydrant bukan sekadar instalasi pipa, valve, atau pompa. Karena menyangkut keselamatan nyawa dan aset, pemasangannya wajib mengikuti standar resmi. Tanpa standar, sistem hydrant bisa gagal berfungsi saat darurat kebakaran, yang justru berbahaya.
1. SNI 03-1745-2000 – Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Hydrant
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini menjadi acuan utama dalam merancang dan memasang sistem hydrant. Isinya mencakup:
- Persyaratan kapasitas reservoir.
- Spesifikasi pompa hydrant.
- Ukuran dan jenis pipa distribusi.
- Lokasi penempatan hydrant pillar dan hydrant valve.
- Ketinggian dan tekanan minimum air.
2. SNI 03-3989-2000 – Spesifikasi Teknis untuk Hydrant Box
Mengatur standar teknis hydrant box termasuk ukuran, material, dan perlengkapan di dalamnya seperti hose dan nozzle.
3. NFPA 14 – Standard for the Installation of Standpipe and Hose Systems
Sebagai rujukan internasional, NFPA 14 banyak dijadikan referensi tambahan. Aturan ini mencakup:
- Tekanan minimum air pada standpipe.
- Ketinggian riser di gedung bertingkat.
- Klasifikasi standpipe (Class I, II, III).
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Permen PUPR tentang proteksi kebakaran mengatur kewajiban pemasangan sistem hydrant di bangunan tertentu, seperti:
- Gedung bertingkat tinggi.
- Kawasan industri dengan risiko kebakaran besar.
- Fasilitas publik dengan kapasitas pengunjung besar.
5. Standar Tambahan yang Perlu Diperhatikan
Selain aturan di atas, instalasi hydrant biasanya juga mengacu ke:
- Peraturan Daerah terkait keselamatan bangunan.
- Kode Gedung yang berlaku di wilayah setempat.
- Standar material untuk pipa, valve, dan aksesoris sistem hydrant.
Pentingnya Kepatuhan terhadap Regulasi
Mematuhi standar bukan hanya soal legalitas, tetapi juga:
- Menjamin sistem hydrant berfungsi optimal.
- Mengurangi risiko kegagalan saat kebakaran.
- Memberikan rasa aman bagi penghuni gedung.
- Memperkuat kepercayaan auditor atau lembaga sertifikasi keselamatan.
Kesimpulan
Standar dan regulasi sistem hydrant di Indonesia mengacu pada SNI 03-1745-2000, SNI 03-3989-2000, aturan internasional seperti NFPA 14, hingga peraturan dari Kementerian PUPR. Dengan mengikuti standar ini, instalasi hydrant akan lebih aman, efektif, dan sesuai hukum yang berlaku.
Instalasi tanpa mengacu standar sama saja dengan berjudi dengan keselamatan.